Selasa, 08 Januari 2013

Nasehat untuk si Bungsu

Disela sela kesibukan seorang ibu, masih ada waktu luang untuk bisa bercengkramah dengan keluarga, termasuk juga dengan anaknya yaitu aku
Kita sering bercerta panjang lebar, banyak hal, dari yang penting hingga tidak penting
membahas kuliah ku bahkan membahas tetangga ya disisipkan gosip gosip kecil lah... :)
Tapi satu hal, paling sensitif jika pebicaraan kita menjurus ke arah siapa kekasihku atau jodohku atau suami ku nanti
Karena aku anak bungsu itulah salah satu alasan kesensitifan itu muncul.

Menjadi anak bungsu dari dua bersaudara, tapi sekarang serasa anak tunggal, kenapa? karena kakak sekarang harus tinggal bersama suamnya di kota yang terkenal dengan empek-empek dan pasar apungya "Palembang". 
Ya kebanyakan budaya kita, jika sudah menikah, si wanita harus ikut suami, jadi kampung halaman pun harus siap ditinggalkan.
Bukan itu juga alasan meninggalkan kampung halaman, karena pekerjaan keduanya lah sebenarnya alasan terbesar mereka harus jauh merantau.

Bercermin dari itu, ibu selalu mewanti-wanti aku sebagai anak bungsunya..
Aku kan juga perempuan? nantinya apa aku harus ikut suami juga, meninggalkan kampung halaman ku?
Justru sebaliknya pesan ibu untuk ku. 

"Jangan Jauh dari ibu dan bapak mu, jika kamu menemukan jodoh mu nanti" !!!

Kadang ketika idealisme ku muncul, aku memberontak dan melawan arus dari nasehat ibu.
Kenapa aku harus tetap dirumah, padahal di luar sana aku bisa lebih mendapatkan sesuatu yang lebih, kalo disini aku dapat apa?
Mungkin di luar sana aku bisa lebih leluasa mengembangkan profesi ku nanti....
Tapi ibu selalu berusaha meyakinkan ku...

"Kakak mu sudah jauh, ibu dan bapak sudah tua, apakah kamu gak kasian jika ibuk harus menempuh ber mil mil jaraknya untuk menjenguk anak ibuk dan cucu ibuk nanti"
"Dirumahlah bersama ibu, rumah ini untuk mu, apa tega ayah dan ibu mu tua nanti sendrian ?"
"Semua yang kamu minta sudah ibuk turuti, yang ibuk mau cuma nanti jangan jauh jauh dari ibuk bapak mu,
siapa pun lelaki yang kamu pilih, dari manapun asalnya, sejauh mana pun dia tinggal, tapi nanti kembali lah kesini"
 
"Atau paling tidak, jika kamu tidak bersedia di rumah ini, ibu tidak apa apa, asalkan ibu tidak perlu jual sapi untuk menjenguk mu nanti".

Kadang kalimat kalimat ibuk disisipkan guyonan yang sedikit konyol.
Iya ibaratnya jika aku harus tinggal jauh diluar pulau jawa, seperti kakak ku sekarang, biaya perjalanannya saja sama dengan harga seekor sapi, iya tidak semahal itu sebenarnya, sedikit berlebihan memang..

Iya nasehat itu, sering bertentangan dengan hati, namun aku anak bungsu, kalo bukan aku siapa lagi.
Iya, aku lah yang terdekat sekarang dan yang menjadi sandarannya nanti di hari tua mereka...
Yakin dan percayalah ibu, aku tidak akan meninggalkan mu dan ayah, dimanapun aku berada nanti, ayah ibu pasti akan dekat dengan ku..
Tuhan sudah menentukan rezeki dan kenikmatan dimanapun nanti kita berada,,,
Yang pasti, aku juga tidak mau jauh dari kalian IBU AYAH ku.. :)

Semoga selalu diberi kesehatan untuk mereka, hingga ayah ibu bangga melihat sibungsu mu ini menjalankan dengan baik kodratnya sebagai wanita dan mampu meraih mimpi mimpinya .. .
Terimakasih atas do'anya.......
ibu & ayah ku :*